Jakarta Utara , Media Budaya Indonesia.Com — Suasana hangat penuh kebersamaan tercipta dalam kegiatan Ngopi Kamtibmas yang diselenggarakan oleh Polda Metro Jaya di Jalan Sunter Hijau Raya, RT 008 RW 010, Kelurahan Sunter Jaya, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Rabu malam (4/6). Kegiatan ini menjadi ruang dialog antara aparat keamanan dan masyarakat guna memperkuat sinergi dalam menjaga ketertiban dan keamanan wilayah.

Acara yang berlangsung mulai pukul 20.00 WIB tersebut dihadiri oleh berbagai unsur, mulai dari pejabat Polda Metro Jaya, jajaran Polres Metro Jakarta Utara, unsur TNI, aparatur kecamatan dan kelurahan, tokoh masyarakat, hingga warga setempat. Kegiatan dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan sambutan-sambutan, sesi tanya jawab, dan ditutup dengan sesi foto bersama. 

Ketua RW 010 Sunter Jaya, Bapak Alexander Frans, S.H., dalam sambutannya menyampaikan bahwa ketertiban di wilayahnya dijaga dengan sistem keamanan berbasis masyarakat yang terstruktur. “Kami punya linmas aktif, CCTV di 16 titik, stikerisasi kendaraan warga, dan pos jaga yang buka terbatas pada malam hari,” jelasnya. Ia juga menyampaikan pentingnya pembinaan dari Bhabinkamtibmas dan Babinsa dalam menjaga situasi tetap kondusif.

Data yang disampaikan menunjukkan bahwa RW 010 memiliki luas 30 hektar dengan 1.524 Kepala Keluarga dan lebih dari 4.000 jiwa penduduk. Upaya pengamanan dilakukan melalui regulasi lokal seperti larangan kendaraan knalpot bising, pembatasan kos-kosan, dan pengawasan terhadap hewan peliharaan.

Dirbinmas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Harri Muharram Firmansyah, S.I.K., mengapresiasi kerapihan dan partisipasi aktif warga RW 010 dalam menjaga keamanan lingkungan. Dalam arahannya, ia menekankan pentingnya peran keluarga dalam mengawasi pergaulan anak-anak, terutama dalam mencegah tawuran yang kerap dipicu oleh ajakan di media sosial.

“Ada tiga hal yang harus selalu ditanyakan orang tua: anak bermain dengan siapa, ke mana, dan ngapain. Kami juga rutin melakukan upacara di sekolah, Jumat keliling, subuh keliling, serta program mengaji bersama polisi,” ungkapnya.

Ia juga menyampaikan bahwa pihak kepolisian telah melakukan operasi terhadap praktik premanisme hingga penindakan terhadap ormas dan debt collector yang meresahkan.

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol H. Ahmad Fuady, S.H., S.I.K., M.H., menegaskan bahwa pihaknya tidak akan memberikan toleransi terhadap pelaku tawuran, terlebih jika membawa senjata tajam. “Kami bahkan bekerjasama dengan sekolah untuk mencabut KJP dan mengeluarkan siswa yang terlibat aksi tawuran,” ujarnya saat menjawab pertanyaan warga.

Ia juga menjelaskan bahwa banyak senjata tajam yang digunakan pelaku tawuran diperoleh secara daring, dengan modus penyamaran sebagai barang lain. "Kami terus melakukan patroli siber untuk menindak pelaku penjualan ilegal senjata tajam,” tegasnya.

Terkait laporan kehilangan kendaraan bermotor, Kapolres menyampaikan bahwa jajarannya aktif melakukan patroli dan pengembangan terhadap jaringan pelaku curanmor.

Menanggapi pertanyaan warga mengenai penindakan terhadap pelaku pidana di bawah umur, Dirbinmas menjelaskan penerapan pendekatan restorative justice. “Kami fokus pada pemulihan hubungan antara pelaku dan korban, terutama untuk kasus remaja, dengan melibatkan orang tua, sekolah, dan masyarakat,” jelasnya.

Sementara itu, upaya pengawasan terhadap konten-konten berbahaya di media sosial juga dilakukan melalui Direktorat Siber yang turut hadir dalam acara ini.

Kegiatan Ngopi Kamtibmas ini menunjukkan sinergi nyata antara polisi, TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam menjaga ketertiban dan kenyamanan lingkungan. Suasana diskusi yang terbuka dan hangat menjadi fondasi penting untuk menciptakan Jakarta Utara yang aman dan bebas dari kekerasan serta narkoba.

Acara ditutup dalam suasana aman dan kondusif. Kegiatan seperti ini diharapkan bisa rutin dilaksanakan di berbagai wilayah sebagai bagian dari pendekatan preventif dalam menjaga keamanan kota.

(NK)