Direktur Polisi Satwa Resmi Membuka Pelantikan dan Diklat Pengurus Pusat Pemerhati Polisi Satwa
- Redaksi
- Minggu, 20 Juli 2025 17:53
- 39 Lihat
- Polri

Depok , Media Budaya Indonesia. Com – Direktorat Polisi Satwa (Ditpolsatwa) Korsabhara Baharkam Polri kembali menegaskan komitmennya dalam menjaga kelestarian satwa liar dan keseimbangan ekosistem nasional melalui penyelenggaraan kegiatan Pelantikan dan Pendidikan serta Pelatihan (Diklat) Pengurus Pusat Pemerhati Polisi Satwa (PPS) yang digelar pada Sabtu, 19 Juli 2025, di Markas Komando Ditpolsatwa, Kelapadua, Depok.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Direktur Polisi Satwa, Brigadir Jenderal Polisi Torry Kristianto, S.I.K., yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa pembentukan dan pelantikan PPS merupakan langkah strategis dalam memperkuat sinergi antara Polri dan elemen masyarakat dalam menjaga kekayaan hayati Indonesia.
"Konservasi satwa dan pelestarian ekosistem bukan semata isu lingkungan, tetapi menjadi bagian integral dari ketahanan nasional. Polisi Satwa hadir sebagai garda terdepan dalam menjaga keseimbangan ekosistem, dan PPS hadir sebagai mitra strategis dalam mengedukasi, mengadvokasi, serta menggerakkan partisipasi masyarakat," tegas Brigjen Pol Torry.
PPS secara resmi dibentuk melalui Surat Keputusan Direktur Polisi Satwa Nomor: SK/1/VII/KEP/2025 tanggal 4 Juli 2025. Organisasi ini menjadi wadah kolaboratif yang menghubungkan Polri dengan kalangan akademisi, aktivis, dan generasi muda untuk mendukung tugas-tugas Polri dalam perlindungan satwa liar, pencegahan kejahatan lingkungan, dan edukasi konservasi.
Sebagai Pelindung dan Pembina Utama PPS, Brigjen Pol Torry secara langsung melantik 26 orang pengurus pusat yang berasal dari berbagai latar belakang profesi dan keahlian. Pelantikan ini menjadi wujud nyata dari semangat gotong royong antara aparat dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan hidup yang lestari dan berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Direktur Polisi Satwa menekankan pentingnya pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Setiap aktivitas pembukaan lahan, pembangunan, dan kegiatan industri harus memperhatikan kelangsungan hidup satwa dan habitat alaminya.
"Setiap kegiatan pembangunan harus dilandasi kepedulian terhadap keberadaan satwa liar dan keseimbangan ekologis. Ini penting untuk mencegah konflik antara manusia dan satwa serta mencegah kerusakan lingkungan yang tidak dapat dipulihkan," ujar Brigjen Pol Torry.
Pemerhati Polisi Satwa menjadi mitra strategis Polri dalam memperkuat edukasi publik, meningkatkan literasi konservasi, serta mendorong advokasi perlindungan satwa berbasis data dan bukti ilmiah. PPS diharapkan menjadi katalisator gerakan sosial yang kuat dan terstruktur dalam mendukung tugas-tugas Ditpolsatwa.
"Polri, melalui Ditpolsatwa, menyadari bahwa perlindungan satwa dan pelestarian hayati tidak bisa dilakukan sendirian. Dibutuhkan kolaborasi yang erat dengan semua elemen bangsa – mulai dari pemerintah, akademisi, sektor swasta, hingga masyarakat sipil," tambah Brigjen Pol Torry.
Acara pelantikan dan diklat tahun ini mengusung tema: "Satwa bukan hanya tentang hewan, tapi titik ukur peradaban kita." Tema ini menjadi pengingat bahwa cara bangsa memperlakukan makhluk hidup lain, khususnya yang lemah dan tak bersuara, mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan dan peradaban bangsa tersebut.
Turut hadir dalam kegiatan ini antara lain Kombes Pol Gatot Aris Purbaya, S.I.K., dan Ir. Yoska Oktaviano, M.T. selaku Pembina PPS, serta Ketua Umum PPS Monica Fany Megawati, Sekretaris Jenderal PPS Raga Prabuana,dan Dr. Intan Nevia Cahyana, S.H., M.H selaku Dosen Pengampu Hukum Kehutanan FH Usakti yang juga merupakan Kepala bidang Kajian dan Advokasi PPS beserta para tamu undangan dan 26 peserta pelantikan.
Direktur Polisi Satwa mengakhiri sambutannya dengan menyampaikan ucapan selamat kepada para pengurus baru, dan mengajak seluruh peserta untuk menjaga komitmen serta berkontribusi aktif dalam pembangunan peradaban yang lebih manusiawi dan peduli terhadap makhluk hidup lainnya.
"Kami tidak dapat bekerja sendiri. Dukungan dari PPS dan masyarakat menjadi penguat langkah Polri dalam menjaga keanekaragaman hayati Indonesia. Perlindungan satwa adalah perlindungan terhadap masa depan bangsa," pungkasnya.
Melalui pelantikan ini, Ditpolsatwa menegaskan kembali posisi Polri sebagai pelindung dan pelayan masyarakat, termasuk dalam aspek pelestarian sumber daya alam hayati. Diharapkan kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam membangun kemitraan berkelanjutan antara Polri dan masyarakat, demi Indonesia yang lebih lestari, aman, dan beradab.
(*)