Jakarta , Media Budaya Indonesia.Com — Suasana hangat dan penuh semangat menyelimuti Cafe Jail Food Festival, Jakarta Utara, ketika Daeng Linda Karim merayakan ulang tahunnya yang ke-51. Bukan sekadar perayaan pribadi, acara ini menjelma menjadi ajang silaturahmi dan penghormatan bagi para insan pers mereka yang selama ini berada di garda terdepan dalam menjaga demokrasi Indonesia, Selasa malam (6/5/2025).

Digelar di Jl. Trembesi, Sunter Agung, Jakarta Utara, perayaan ini dihadiri sejumlah tokoh pers nasional. Salah satu yang mencuri perhatian adalah kehadiran Andi Mulyati Pananrangi, SE, Ketua Umum Aliansi Jurnalis Bersatu (AJB). Sosok yang akrab disapa Bu Andi ini dikenal sebagai perempuan tangguh yang senantiasa membuka ruang dialog, toleransi, dan kebersamaan dalam dunia jurnalistik. Di bawah kepemimpinannya, AJB terus mengedepankan etika, solidaritas, dan profesionalisme media di tengah tantangan zaman.

Musthofa Hadi Karya, atau yang lebih dikenal sebagai Bang Opan, Ketua Umum Forum Wartawan Jaya Indonesia (FWJI), turut hadir bersama Bendahara FWJ Indonesia, Tri Wulansari. Dalam sambutannya, Bang Opan menegaskan pentingnya menjaga marwah jurnalisme yang berlandaskan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. “Hidup Jurnalis Indonesia! Hidup Demokrasi!” serunya, yang langsung disambut meriah oleh para insan pers yang hadir. 

Acara juga dimeriahkan oleh kehadiran dua figur inspiratif, Ahmad Fathul Ghoni dan Nana Kristina yang akrab disapa Bunda Nana. Keduanya dikenal luas atas dedikasi dan energi positif yang selalu mereka bawa ke dalam komunitas jurnalis tanah air.

Perayaan ulang tahun ini menjadi simbol penting: bahwa media bukan hanya penyampai informasi, tetapi juga penjaga nurani publik dan pilar utama demokrasi. Di tengah suasana santai namun sarat makna, tergambar jelas semangat kolektif untuk terus menjaga integritas dan idealisme dunia pers Indonesia.

“Terima kasih banyak atas kehadiran rekan-rekan jurnalis. Sekali lagi, terima kasih sudah datang di ulang tahunnya Daeng,” ucap Daeng Linda Karim dengan hangat, menutup malam yang penuh makna dan kebersamaan.

(NK)